Halaman

Kamis, 30 Mei 2013

Cara Penulisan Bibliografi











 BIBLIOGRAFI

14.1 Pengertian Bibliografi
Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah penulisan buku. Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah menjadi rujukan dari sebuah tulisan yang disusun secara alfabetis sesuai aturan. Tujuan pembuatan bibliografi adalah untuk memberikan informasi tentang bahan-bahan yang menjadi rujukan dalam kepenulisan, baik dari buku, jurnal ilmiah, internet, dan sebagainya.

14.2 Ciri-ciri Bibliografi
Ada beberapa ciri-ciri bibliografi, yaitu sebagai berikut:
1.     diambil dari suatu buku, jurnal, majalah, makalah, surat kabar, orasi dalam karya ilmiah, CD-ROM dan website, dsb,
2.     berisikan nama pengarang atau lembaga,
3.     memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.

14.3 Fungsi Bibliografi
Bibliografi memiliki arti penting dalam tulis menulis. Adanya bibliografi membantu bagi seorang penulis untuk mencari sumber-sumber yang menjadi rujukan dalam tulis menulis. Ada beberapa fungsi bibliografi, yaitu:
1.     Memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi terdapat hasil pemikiran orang lain.
2.    
162
 
Memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat ditelusuri bila perlu.
3.     Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, maka dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
4.     Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan.
5.     Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
6.     Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya yang dia buat.

14.4 Ketentuan Penulisan Bibliografi
Ada beberapa ketentuan umum dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.     Rujukan dari buku, tuliskan nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, kota tempat terbit dan nama penerbit.  Setiap bagian pembatas, diakhiri dengan tanda titik, kecuali setelah nama kota tempat terbit diakhiri dengan tanda titik dua.
Contoh:
Nasoetion, Andi Hakim. 1980. Metode Statistika. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

2.     Bibliografi disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
Contoh:
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

3.     Penulisan bibliografi tidak perlu dibuat penomoran.
Contoh:
1)     Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
2)                                Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
3)                                Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

4)                                Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

4.     Bibliografi diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka yaitu enter satu spasi.
Contoh:
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Irianto, Agus. 2009. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

5.     Huruf pertama dari baris pertama masing-masing bibliografi diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7-8 karakter.
6.     Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.
Contoh:
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung. Alfabeta.
--------------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung. Alfabeta.

7.     Penulisan nama pengarang diawali dengan nama bagian akhir. Nama pengarang tersebut dibalik.
Contoh:
Abu Ahmadi menjadi Ahmadi, Abu
Sudarwan Danim menjadi Danim, Sudarwan
Masri Singarimbun menjadi Singarimbun, Masri

8.     Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua maupun ketiga dan seterusnya tidak dibalikkan.
Contoh:
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi menjadi Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi
Ralph Dale Kennedy, Stewart Y, dan McMullen menjadi Kennedy, Ralph Dale, Stewart Y, dan McMullen

9.     Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan singkatan “dkk” atau et. all. (dan kawan-kawan).
Contoh:
Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sukanto, et. all. 1980. Business Forecasting. Yogyakarta: FE Universitas Gadjah Mada.

10.            Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya.
Contoh:
Yong She tetap Yong She
Chiou Chen Fang tetap Chiou Chen Fang

11.            Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka bibliografi disusun menurut urutan waktu (tahun).
Contoh:
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung. Alfabeta.
--------------. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung. Alfabeta.

12.            Jika nama pengarang dan tahun sama, judul berbeda. Maka penulisan bibliografi diberi kode tahun a, tahun b, tahun c, dan seterusnya.
Contoh:
Iskandar. 2009a. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Ciputat: GP Press.
Iskandar. 2009b. Metodologi Penenlitian Pendidikan dan Sosial: Kualitatif dan Kuantitatif. Ciputat: GP Press.

13.            Jika buku yang dijadikan bahan pustaka itu tidak menyebutkan tahun terbitnya, dalam penyusunan daftar pustaka disebutkan “Tanpa Tahun”; (t.t.) jika tempat penerbitan tidak ada; (t.p.) jika nama penerbit tidak ada; (t.th.) jika tahun penerbitan tidak ada. Kedua kata itu diawali dengan huruf kapital.


Contoh:
Johan, Untung. Tanpa Tahun.
Johan, Untung. t.th.

14.            Judul buku yang tidak ditulis miring, maka harus diberi garis bawah.
Contoh:
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

15.   Bila sumber acuan merupakan karya terjemahan. Tuliskan penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh: nama penerjemah), nama penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.
Contoh:
Martienez, A. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Terjemahan Rahayu Hidayat dari Elemen de Lingusitique General (1980). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Leech, John. 1980. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furcham. (1982). Surabaya: Usaha Nasional.

16.            Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.
Contoh:
Dr. Riduwan, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Riduwan
Prof. Dr. Sudarwan Danim, dalam bibliografi cukup ditulis dengan Danim, Sudarwan

17.            Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor/penyunting, penulisannya dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.) atau (Peny.) jika editornya satu orang, sedangkan (Eds.) atau (Penys.) jika lebih dari satu orang. Tuliskan penulis artikel, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), nama editor atau penyunting, judul buku (harus ditulis  miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh:
Wibowo, Istiqomah. 2009. “Sikap”. Sarwono, Sarlito W dan Eko A. Meinarno (penys.), Psikologi Sosial (hlm. 80—99). Jakarta: Salemba Humanika.
18.            Jika rujukan yang diacu berupa kumpulan artikel. Maka, tuliskan nama editor artikel, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), nama editor atau penyunting, judul buku (harus ditulis  miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh:
Singarimbun, Masri (Ed.). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Saukah, A. & Waseso, M.G. (Eds.). 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.

19.            Jika dalam sumber tidak tercantum nama pengarangnya, tetapi yang ditulis hanya lembaganya saja.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Rencana Strategi Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

20.            Rujukan dari majalah atau koran. Tuliskan penulis,  tanggal bulan tahun,  judul  artikel,  nama  majalah atau koran (harus  ditulis  miring  sebagai  singkatan resminya), nomor, volume dan halaman.
Contoh:
Hanafi, A. 13 November 2011. “Menyiasati Krisis Lestrik Musim Kering”. Jawa Pos, hal. 6.

Karlina. 12 Desember 1981. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan”. Kompas, No. XXXI, Vol. 3, hal. 7.

21.            Rujukan dari majalah atau koran tanpa pengarang.
Contoh:
Jawa Pos. 13 November 2011. Menyiasati Krisis Lestrik Musim Kering, hal. 6.
Kompas. 12 Desember 1981. Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuan, hal. 7.



22.            Rujukan dari jurnal.
Contoh:
Chrisnajanti, Wiwik. 2002. “Pengaruh Program Remedial terhadap Ketuntasan Belajar”. Jurnal Pendidikan Penabur, No.01, Th. I, Maret hal. 8186.  
Dharmawan, Johan. 1982. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. Mei, 2, hal. 1–27.

23.            Rujukan dari skripsi, tesis, dan disertasi. Tuliskan penulis, tahun, judul (beri tanda kutip), skripsi/tesis/disertasi (harus ditulis miring), nama fakultas/program pasca sarjana, universitas,  dan kota.
Contoh:
Zulhafizh. 2011. “Perbandingan Hasil Belajar IPA dengan IPS terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teluk Pinang”. Skripsi. Tidak diterbitkan. Pekanbaru: UNRI.
Febianto, Debi. 2008. “Persepsi Penggunaan Media Pembelajaran dan Kemampuan Membaca Pemahaman terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMP Islam As-Shofa Pekanbaru”. Tesis. Tidak diterbitkan. Padang: UNP.
Swenson, Geoffrey C. 1973. “The Effect of Increases in Rice Production on Employment and Income Distribution in Thanjavur District, South India”. Unpublished Ph.D. Disertation. Minchigan: Minchigan University.

24.            Bibliografi yang diperoleh atau merujuk pada laporan hasil penelitian. Tuliskan nama peneliti, tahun, judul laporan penelitian (diberi tanda kutip), nama laporan penelitian (harus ditulis miring), nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota.
Contoh:
Zulhafizh. 2012. “Modul Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Tingkat SD/MI”. Pengabdian Masyarakat, Pemda Inhil, Tembilahan.

25.            Bibliografi yang diperoleh dari internet, hendaknya dituliskan kapan data tersebut didownload atau diakses. Tuliskan nama penulis, tahun, judul artikel (diberi tanda kutip), alamat website, tanggal dan jam diakses.
Contoh:
Albani Nts, M. Syukri. “Orientasi Ibadah dalam Dunia Pendidikan”. (www.analisadaily.com/mobile/rad/?id=56671, di akses pada tanggal 24 April 2012 pukul 06.30.10 WIB).
Spiszer,  John  M.  1999. “Leadership  and  Combat  Motivation:  The Critical Task”. (http://www.cgsc.army.mil/milrev/ english/MayJun99/Spiszer.htm. diakses tanggal 12 September 2012 pukul 19.20.21 WIB).
Karim, Z. 1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/ diakses/ diunduh/didownload pada tanggal 12 Juni 2011 pukul 13.30.10 WIB).
Kumaidi. 1998. “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya”. Jurnal Ilmu Pendidikan. (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www. malang.ac.id , diakses 20 Januari 2000 pukul 10.39.10 WIB).

26.            Bibliografi dari paper dalam seminar/lokakarya. Tuliskan penulis, tahun, judul artikel (beri tanda kutip), judul prosiding seminar (harus ditulis miring), kota seminar.
Contoh:
Mangundikoro, Apandi. 1983. “Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitasi Lahan di Wilayah Daerah Aliran Sungai”. Kertas Kerja pada Lokakarya Pola Tanam dan Usaha Tani ke-IV,  Bogor, 20 – 21 Juni.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. 1978. “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai”. Kereta Kerja pada Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 6 Juni.
Karim, Z. 1987. “Tatakota di Negara-negara Berkembang”. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, Pemda Pekanbaru, Pekanbaru, 1-2 September.
Waseso, M.G. 2001. “Isi dan Format Jurnal Ilmiah”. Makalah disajikan dalam Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Universitas Lambungmangkurat, Banjarmasin , 9—11 Agustus.

27.            Bibliografi dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...