Halaman

Kamis, 16 Mei 2013

Analisis Strategi Pemasaran Global Pada PT.Sinar Sosro ( BAB II )



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    PEMASARAN GLOBAL
1.      Pengertian Pemasaran Global ( Globalisasi Pasar )
Istilah “globalisasi” hingga saat ini masih banyak diperdebatkan dikalangan akademis. Pada kalangan sekolah bisnis, globalisasi didefinisikan sebagai produksi dan distribusi produk dan jasa yang memiliki keseragaman tipe dan kualitas diseluruh dunia (Rugman, 2001). Defenisi yang berbasis ekonomik ini mengasumsikan bahwa integrasi yang melampaui batas-batas negara berpotensi menghasilkan skala ekonomis pada level perusahaan dan/atau produk-produk bermerek global. Bagian penting dari defenisi ini adalah keseragaman produk disemua pasar.
Sementara itu, defenisis yang lebih luas dikemukakan oleh Giddens (1999) yang merumuskan globalisasi sebagai “interkoneksi sedunia pada level kultural, politik dan ekonomi yang dihasilkan dari eliminasi hambatan-hamabatan komunikasi dan perdagangan”. Dengan kata lain, Giddens meyakini bahwa globalisasi merupakan proses konvengensi aspek-aspek budaya, politik, dan ekonomi dalam kehidupan.
Dalam konteks globalisasi, intensitas dan lingkup kompetisi sangat kompetitif dan luas. Pesaing yang dihadapi sebuah perusahaan tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah geografis setempat. Tetapi raksasa global dari mancanegara hadir untuk saling berebut pasar, sebagian industri mengalami globalisasi yang dipicu oleh 4 faktor utama yang disebut 4C : Customers, Cost, Country, dan Competition (Yip, 1995).
1.      Faktor pelanggan ( customers drivers )
Faktor ini merupakan pemicu globalisasi pasar yang paling kuat. Ada lima karakteristik utama pasar internasional yang menyebabkan perusahaan-perusahaan berminat menerapkan strategi pemasaran global :
a.       Kesamaan kebutuhan konsumen.
b.      Pelanggan global.
c.       Saluran distribusi global.
d.      Tranferable marketing.
e.       Leadign markets.
2.      Faktor biaya (cost drivers)
Faktor biaya tergantung pada aspek ekonomi dunia bisnis, seperti sakala ekonomis (economies of scale), lingkup ekonomis (economies of scope) dan sourcing advantages. Sakala ekonomis berupa pengurangan biaya perunit (unit cost) bisa diperoleh melalui upaya memasok lebih dari satu pasar luar negeri.
3.      Faktor negara (country drivers)
Dimasa lampau, hambatan pemerintah terhadap masuknya invesatasi dan perusahaan asing berdampak pada terproteksinya pasar domestik dan tidak berkembangnya pemasaran global. Perkembangan terakhir menunjukan adanya trend kearah perdagangan bebas yang memfasilitasi aktivitas pemasaran global.
4.      Faktor persaingan (competition drivers)
Dalam sejumlah industri, keberhasilan pesaing yang melakukan “go global” bisa menjadi pendorong kuat bagi perusahaan lain untuk mengikutinya.
5.      Faktor-faktor lain
Faktor 4C dari George S. Yip bisa dtambah dengan 3C lain yang tak kalah pentingnya sebagai pemicu globalisasi industri :
-          Comunication technology advancement, yakni revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi.
-          Capital, yakni menyangkut globalisasi pasar-pasar finansial.
-          Chain (network), terutama penyempurnaan dalam bisnis travel.
2.      Konsep Pemasaran Global
Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global serta melakukan adaptasi terhadap apa yang benar – benar unik dan berbeda pada setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik. Tidak seperti pendekatan pasar internasional yang menerapkan kampanye komunikasi yang dikembangkan untuk negara asalnya di semua negara tujuan pemasaran atau pendekatan multinasional yang menciptakan kampanye unik di setiap negara, maka perusahaan global akan membedakan apa yang bersifat global dan universal serta apa yang spesifik dan unik dimasing – masing negara. Pemasaran global tidak berarti memasuki setiap Negara didunia. Keputusan untuk masuk pasar diluar negeri tergantung pada sumber daya perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi.
3.      Segmentasi, Targeting, Positioning dan Branding Global
Strategi utama dalam pemasaran global berkenaan dengan proses segmentasi, penetapan pasar sasaran, dan positioning produk sedemikian rupa, sehingga produk perusahaan dipersepsikan unik dan unggul dibandingkan produk para pesaing. Selain itu, penentuan merek global juga merupakan keputusan kritis yang dalam banyak kasus berpengaruh pada kesuksesan perusahaan global dalam jangka panjang.

  1. Segmentasi Global
Segmentasi pasar adalah proses memilah suatu pasar kedalam berbagai kelompok pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Setiap kelompok bisa dipilih sebagai pasar sasaran untuk dilayani dengan strategi pemasaran tersendiri. Proses ini bermula dari penentuan basis segmentasi, yaitu factor produk spesifik yang merefleksikan perbedaan – perbedaan dalam tuntutan pelanggan atau daya tanggap terhadap variable pemasaran.
  1. Global Targeting
Global targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan beragai segmen pasar global, serta memilih satu atau lebih di antaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien. Perusahaan selanjutnya akan merancang bauran pemasaran sedemikian rupa, sehingga bisa mewujudkan Return Of Sales (ROS) terbaik bagi perusahaan dan sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para pelanggan.
  1. Global Positioning
Pada prinsipnya, positioning merupakan usaha untuk menempatkan produk dalam benak pelanggan sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul dibandingkan produk pesaing. Posisi yang unik dan unggul ini didapatkan dari berbagai diferensiasi seperti : produk, layanan, personil, saluran distribusi dan citra.
  1. Global Branding
Seperti halnya dengan positioning, isi pokok dalam global branding menyangkut standardisasi versus adaptasi. Penggunaan satu merek global tidak mungkin dilakukan jika :
    1. Namanya sudah digunakan oleh perusahaan lain
    2. Nama yang dipakai bisa memiliki konotasi budaya yang berbeda.
    3. Ada tuntutan untuk menerjemahkan nama merek kedalam bahasa local.
4.      Distribusi Global
Distribusi merupakan salah satu keputusan penting menentukan keberhasilan pemasaran global. Akselerasi siklus hidup produk dan meningkatnya kebutuhan capital untuk riset dan pengembangan produk menuntut entri pasar global yang cepat ke sejumlah pasar nasonal. Kemampuan memaksimumkan jumlah pasar yang bisa sukses dimasuki membutuhkan akses dalam system distribusi dan koordinasi antara pemasaran dengan produksi.
  1. Tujuan dan Struktur Saluran Distribusi
Tujuan pokok saluran distribusi adalah mneciptakan utilitas bagi para pelanggan. Utilitas tersebut terdiri atas 5 kategori berikut :
1.      Utilitas tempat, yaitu ketersediaan produk dan jasa di lokasi yang nyaman dan mudah diakses pelanggan potensial.
2.      Utilitas waktu, yaitu ketersediaan produk dan jasa pada saat yang diinginkan pelanggan tertentu.
3.      Utilitas bentuk, yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan, serta dalam kondisi yang tepat.
4.      Utilitas informasi, yakni jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai fitur dan manfaat produk yang tersedia.
5.      Utilitas kepemilikan, menyangkut negosiasi dan peralihan hak milik atas produk atau jasa yang dipasarkan dari produsen ke konsumen.
Kelima utilitas dasar ini bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif dan nilai produk. Karena itu, pemilihan strategi distribusi merupakan salah satu keputusan kunci dalam manajemen pemasaran global.
Strategi saluran disribusi dalam program pemasaran global harus sesuai dengan posisi kompetitif perusahaan dan tujuan pemasaran keseluruhan di masing – masing pasar nasional. Jika perusahaan ingin masuk ke pasar yang kompetitif, ada 2 pilihan utama yang tersedia, yaitu :
1.      Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.
2.      Keterlibatan tidak langsung, melalui agen, distributor, dan pedagang grosir independen.
  1. Efektivitas Saluran Distribusi Global
Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk pasar global atau menilai saluran distribusi yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dari berbagai alternative yang tersedia, hambatan masuk di pasar, orientasi perantara, kemampuan saluran untuk mendistribusikan rentang produk perusahaan, serta karakteristik produk atau jasa dan pelanggan.
  1. Konflik dan Pengendalian Saluran Ditribusi Global
Konflik dalam saluran distribusi terjadi manakala manajemen interorganisasional bermasalah. Kerja sama merupakan unsur esensial dalam distirbusi karena keserbaragaman perusahaan yang terlibat didalamnya. Bahkan kebanyakan di antaranya pengambil keputusan independen yang tidak berada pada kepemilkan yang sama. Situasi ini makin diperumit oleh factor budaya, jarak, hukum dan peraturan, serta perbedaan praktik bisnis di pasar internasional.


  1. Inovasi dalam Saluran Distribusi Global
Inovasi saluran distribusi berkenaan dengan pencarian dan penemuan tipe perantara baru yang bisa dipakai untuk mendistribusikan produk atau jasa perusahaan. Inovasi bisa didapatkan dari 3 sumber, yaitu :
1.      Perubahan teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe perantara yang sebelumnya tidak tersedia.
2.      Peraturan yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.
3.      Eksperimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah dicoba oleh eksportir.







Demikianlah Postingan PengabdianQu kali ini, semoga bermamfaat, dan untuk BAB selanjutnya silahkan kunjungi :
1. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB I )
2. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB II )
3. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB III )
4. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB IV )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...