Halaman

Sabtu, 18 Mei 2013

Perbedaan Ekonomi Makro & Ekonomi Mikro



ekonomi makro
1.APA PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO ?
A.   Perbedaan antara Ekonimo Makro dan Ekonomi Mikro
Inti ilmu ekonomi adalah mengakui realitas kelangkaan, lalu memikirkan cara mengorganisasi masyarakat dalam suatu cara yang menghasilkan pemanfaatan sumber daya ekonomi yang paling efisien.
Teori ekonomi yaitu bagian ilmu ekonomi  yang menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi. Teori ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu Teori Ekonomi Mikro dan Teori Ekonomi Makro.
1.     Teori Ekonomi Mikro
Bidang ekonomi yang mempelajari bagaiman rumah tangga individual atau perusahaan mengambil keputusan, dan melakukan interaksi di pasar tertentu, disebut ekonomi mikro.
2.     Teori Ekonomi Makro
Bidang ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau lus misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi disebut ekonomi makro.untuk membedakan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro dalam kegiatan perekonomian suatu Negara seperti dikutip dari Joesron dan Fathorrozi (2003), setidaknya dapat dilihat dar tiga aspek, yaitu aspek haga, unit analisis, dan tujuan analisis.
Berikut disajikan table perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Aspek yang Didandingkan
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Aspek Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Harga adalah nilai dari komoditas secara agrerat (keseluruhan).
Unit Analisis
Pembahasan tentang individual kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan laba atau laba atau rugi perusahaan.
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflaasi, pengagguran, investasi, dan kebijakan ekonomi.
Tujuan Analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengolokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh.
















2.TEORI TENTANG KONSUMSI
Kurva Permintaan Pasar diturunkan dari permintaan individu atau perorangan (individual consumer demand). Permintaan individu diturunkan (diderevasi) dari teori konsumsi.Pendekatan teori konsumsi dengan 2 cara yaitu:
1.Fungsi kegunaan (the utility approach) ada sejak tahun 1870 an. Dikembangkan oleh Willian Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria, Leon Walras dari Perancis.
2.Kurva indiferens (the indifference curve approach)

Prinsip teori Utilitas:

1.Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin besar manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin banyak justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai barang, misalnya penyakit.

2.Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi barang, Dengan demikian Utilitas merupakan ukuran manfaat (kepuasan) bg seseorang karena mengkonsumsi barang. Keseluruhan manfaat yang diperoleh konsumen karena mengkonsumsi sejumlah barang disebut dengan Utilitas total (Total Utility) Utilitas marjinal (marginal utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah satu unit konsumsi barang tertentu.

3.Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh atambahan Utilitas (manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan memberikan tambahan Utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, Utilitas marjinal (MU) mula-mula adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang dikonsumsi.

4.Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice) diantara berbagai paket barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C.

5.Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka dianggap (diasumsikan) mengetahui persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dsb.

Teori Utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga tingkat kegunaan dapat dijumlahkan menjadi total Utilitas (TU), dan marginal utility (MU)
Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total Utilitas karena perubahan 1 unit Q (barang yang dikonsumsi).
Misalnya: (Kurva 1)

Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke-6, sedangkan MU bertambah dengan pola menurun, higa unit jeruk ke-7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal (titik jenuh/ saturation point)

Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom, mengingat sngat sulit untuk mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket barang secara kardinal. Teori Utilitas ini diperbaiki oleh Vilvredo Pareto (1906) yaitu dengan skala kardinal menjadi Ordinal

Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach)

Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang sama. (dinilai dalam skala ordinal).

Indiferens Curve mempunyai persyaratan:

1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling berpotongan. Titik E pada gambar (b) seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu Kurva indiferens . (semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen A > B > C

2.Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga Kurva indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka. (Gambar (c)) titik 2 lebih disuka dari titik 1. titik 4 dan 5 bersifat indiferens terhadap titik 1.

3.Tidak harus paralel, karena perubahan Utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat (2) harus dapat dipakai

4.Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan sembung terhadap titik orogin (convex to origin)

Marginal Rate of Substitution (MRS)

Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi kuantitas barang lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan menambah barang x maka harus mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang disebut sebagai daya substitusi marginal (Marginal Rate of Substitution (MRS)

MRS XY = -

U = F (X,Y)
du = (dU/dX). dX + (dU/dY). dY = 0
du = MUX . dX + MUY. dY =0

MUX .dX = -MUY . dy atau
(Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan bawah)
3. Tipe konsumsi / Pola konsumsi
  1. Self Concept Attachment : produk membantu pembentukkan idenditas diri konsumen. Contohnya : pembelian parfum, perhiasan.
  2. Nostalgic attachment: produk yang bisa menghubungkan konsumen dengan kenangan masa lalunya.
  3. Interdependence : dimana produk adalah bagian dari rutinitas sehari-hari pelanggan.
  4. Love : produk membangkitkan ikatan emosional tertentu. Contohnya : kehangatan, kegairahan dan emosi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...