Assalamualaikum :: WELCOME TO :: PengabdianQu.com

Sabtu, 09 November 2013

TEORI HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW



TEORI HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
Dr. Abraham Maslow, psikolog klinik, menyusun teori motivasi manusia yang diterima secara luas berdasarkan pada gagasan mengenai hierarki kebutuhan manusia yang universal. Teori Maslow mengenal lima tingkat dasar kebutuhan yang lebih rendah (biogenis ) ketingkat kebutuhan yang lebih tinggi (psikogenis). Teori tersebut mengendalikan bahwa individu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih rendah sebelum timbul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan yang paling rendah yang  terus menerus tidak tepenuhi yang dialami oleh seseorang akan membantu memotivasi perilakunya. Jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dengan “cukup baik,” kebutuhan baru ( dan lebih tinggi ) akan timbul sehingga orang terdorong untuk memenuhinya. Jika kebutuhan ini sudah terpenuhi, kebutuhn baru (yang lebih tinggi lagi) akan timbul dan seterusnya. Sudah tentu jika kebutuhan yang lebih rendah tingkatnya hilang/terampas lagi, untuk sementara mungkin menjadi menonjol kembali.
Gambar berikut ini menyajikan hierarki kebutuhan Maslow dalam bentuk diagram :


 



                                                 Aktualisasi diri
                                                 (Pemenuhan-diri)

                                                     Kebutuhan Ego
                                         (Martabat, status, harga diri)
                                                 Kebutuhan Sosial
                                    (Kasih sayang, persahabatan, pemilikan)
                                   Kebutuhan, Keselamatan, dan Keamanan
                                     (Perlindungan, ketertiban, stabilitas)
                                                Kebutuhan Fsiologis   
                                   (Makanan, air, udara, perumahan, seks)


v  Kebutuhan Fsiologis
Menurut Maslow, kebutuhan psiologis menonjol jika kebutuhan tersebut terus menerus tidak dapat dipenuhi. “Bagi orang yang sangat kelaparan, tidak ada kepentingan lain selain dari makanan. Mimpinya adalah makanan, ingatannya pada makanan, pikirannya mengenai makanan, emosinya dicurahkan hanya pada makanan, yang dirasakannya hanya makanan, dan yang diinginknnya hanya makanan.
v  Kebutuahan akan keamanan
Setelah kebutuhan tingkat pertama terpenuhi, kebutuhan akan keamanan dan perlindungan menjadi kekuatan pendorong dibelakang individu, kebutuhan ini jauh lebih besar dari sekedar keamanan fisik, meliputi ketertiban, satbilitas, kebiasaan sehari-hari, keakrabatan, dan pengendalian atas kehidupan diri dari lingkungan.
v  Kebutuhan sosial
Tingkat hierarki Maslow yang ketiga meliputi berbagai kebutuhan seperti cinta, kasih sayang, pemilikan, dan penerimaan. Orang mencari kehangatan dan memenuhi kebutuhan hubungan antar manusia dengan orang lain dan didorong olah cinta kepada keluarga mereka.
v  Kebutuhan akan Kepentingan Diri Sendiri ( Egoistik )
Jika berbagai kebutuhan sosial sedikit banyaknya sudah terpenuhi, tingkat hierarki Maslow yang keempat menjadi berlaku. Tingkat ini berhubungan dengan kebutuhan akan kepentingan diri sendiri. Kebutuhan ini dapat berorientasi kedalam maupun keluar diri, atau kedua – duanya. Kebutuhan Ego yang terarah kedalam diri mencerminkan kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, kesuksesan, kemandirian, kepuasan pribadi atas pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Kebutuhan ego yang terarah keluar diri meliputi kebutuhan akan martabat, nama baik, status, dan pengakuan dari orang lain.

v  Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
Menurut Maslow, kebanyakan orang tidak akan cukup terpuaskan kebutuhan egonya jika tidak terus bergerak ketingkat yang kelima – kebutuhan akan aktualisai diri ( pemenuhan diri ). Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk melengkapi kemampuannya – untuk menjadi apa saja yang ia mampu raih. Dalam kata-kata Maslow, “Orang harus menjadi apa pun yang dapat divapainya dengan kemampuan maksimalnya.” Maslow memperhatikan bahwa kebutuhan mengaktualisasi diri tidak perlu merupakan keinginan yang kreatif, tetapi mingkin sekali berbentuk demikian pada orang yang mempunyai kemapuan untuk berkretifitas.
            Contoh :
Pertama, kebutuhan Fisiologis, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
Keterangan
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan kebutuhan fisiologis manusia.
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Kebutuhan fisiologis (physiological)




seperti rasa lapar, haus, kebutuhan untuk tidur, kebutuhan untuk metabolism pencernaan  (buang air kecil atau buang air besar), kebutuhan untuk membersihkan diri (cuci muka, cuci kaki, mandi).
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap dan detail mengenai kebutuhan dalam memilih tempat penginapan.
Pemandu wisata dapat inisiatif bertanya kepada wisatawan mengenai persyaratan penginapan yang akan dipilih. Misalnya: penginapan perlu ada fasilitas AC dan Wi-Fi, dan sebagainya.
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap mengenai keterangan tempat makan dan minum di sekitar daerah wisata.
Pemandu wisata diharapkan mengenali dengan baik wilayah yang menyediakan makan dan minum di daerah wisata.
Para wisatawan membutuhkan kamar mandi yang bersih sebagai sarana untuk cuci kaki, cuci muka,  metabolisme pencernaan (buang air kecil atau buang air besar) saat di daerah wisata. 
Pemandu wisata diharapkan  mengenali lokasi kamar mandi yang tersedia di daerah wisata.

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah berkaitan dengan kebutuhan fisiologis yang berupa kebutuhan untuk istirahat, maka pemerintah daerah dapat menyediakan direktori yang lengkap dan valid mengenai tempat penginapan, berikut detail fasilitas dan harga. Pemerintah juga dapat menyediakan informasi mengenai bahasa asing yang dikuasai oleh pemilik penginapan, kemudian dapat juga diberi keterangan seperti penguasaan bahasa asing pemilik penginapan mencapai level cukup atau rata-rata atau sangat bagus. Direktori yang lengkap ini dapat berupa situs atau buku, sehingga pemandu wisata dapat memiliki akses informasi untuk wisatawan. Hal yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologis berupa makan dan minum di daerah wisata, pemerintah daerah dapat memberikan peta mengenai tempat makan dan minum yang tersedia di daerah sekitar wisata. Keterangan tersebut dapat berupa aneka ragam menu dan harga yang ditawarkan oleh rumah makan. Selanjutnya, hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah berkaitan dengan kebutuhan fisiologis yang berupa kebutuhan metabolisme pencernaan di daerah wisata adalah terjaminnya kebersihan kamar mandi. Pemerintah perlu memastikan bahwa kamar mandi selalu bersih dan tersedia air bersih.

Kedua, kebutuhan perasaan aman, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
Keterangan
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan kebutuhan manusia akan rasa aman.
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Keamanan (safety) seperti perasaan aman.
Kebutuhan untuk melakukan hal-hal penting, juga kebutuhan untuk menghindari ancaman.
Para wisatawan perlu merasa aman membawa barang-barang elektronik seperti mobile phone, tablet, kamera digital dalam merekam beberapa daerah wisata.
Pemandu wisata dapat memberi informasi kepada wisatawan apa sajakah yang diperbolehkan dan tidak dalam mereka daerah wisata.
Para wisatawan perlu merasa aman dalam hal mendapatkan informasi. Artinya informasi yang diberikan oleh pemandu wisata merupakan informasi yang valid mengenai daerah wisata yang hendak dituju atau yang sedang dikunjungi.
Pemandu wisata perlu memiliki pengetahuan yang benar dan tepat mengenai daerah wisata yang hendak dikunjungi atau yang sedang dikunjungi.

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah memberikan keterangan kepada para wisatawan mengenai keamanan akan daerah wisata. Misalnya: apakah daerah wisata sudah layak dikunjungi, atau masih dalam perbaikan sehingga para wisatawan perlu menggunakan beberapa alat pelindung, dan sebagainya. Perasaan aman tersebut tidak hanya berupa fisik namun juga berupa informasi mengenai daerah wisata yang dikunjungi. Para wisatawan perlu merasa aman bahwa informasi yang ia dapat atau ia terima dari pemandu wisata merupakan informasi yang benar dan tepat. Alangkah baiknya, apabila pemerintah daerah memiliki buku panduan untuk para pemandu wisata mengenai tempat-tempat bersejarah. Pemerintah daerah juga dapat menyediakan booklet, buku dan sejenisnya, hal tersebut untuk mendukung pengetahuan baik dari pengunjung maupun pemandu. Baik yang memiliki tujuan untuk melakukan riset suatu daerah wisata atau hanya sekedar berkunjung untuk hiburan.
Ketiga, kebutuhan dicintai dan dimiliki, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
Keterangan
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan kebutuhan manusia akan dicintai dan dimiliki.
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Dicintai dan dimiliki (love and belongingness)



seperti kebutuhan kasih sayang, perhatian dari orang lain. Kebutuhan ini beruhubungan dengan afeksi atas relasi dengan orang lain.
Wisatawan merasa senang saat ia disapa atau diterima.
Pemandu wisata dapat mengungkapkan sapaan dengan nada dan ekspresi yang sesuai.

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menciptakan pemenuhan kebutuhan dicintai dan dimiliki para wisatawan adalah memberikan pelatihan mengenai kebiasaan atau etika pergaulan dari berbagai tempat atau negara. Sehingga, pemandu wisata dapat memberikan respon atau memberikan perlakuan kepada para pengunjung dengan baik.
Keempat, kebutuhan akan penghargaan, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
Keterangan
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan kebutuhan manusia akan penghargaan. 
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Penghargaan (esteem)



Kebutuhan ini berhubungan dengan menerima penghargaan sebagai seorang manusia yang patut untuk dihargai.
Para wisatawan juga memiliki kebutuhan untuk disambut sebagai lambang untuk menghargai kehadirannya.
Pemandu wisata dapat melakukan sambutan kepada para wisatawan baik dengan ucapan yang hormat, ataupun memberi barang kenang-kenangan yang unik.

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah mengenal kebiasaan umum atau universal mengenai perilaku menghargai wisatawan. Dalam hal ini baik wisatawan lokal maupun manca negara. Pemandu wisata juga dapat dikenalkan mengenai cara bertutur kata yang mencerminkan penghargaan kepada kehadiran para wisatawan. Istilah lainnya adalah nguwongke atau memanusiakan pengunjung wisatawan baik dari aneka ragam kelas sosial, ras, suku bangsa.
Kelima, kebutuhan akan aktualisasi, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan Maslow
Keterangan
Contoh perilaku wisatawan yang mencerminkan kebutuhan manusia akan aktualisasi diri.  
Contoh perilaku yang dapat dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Aktualisasi diri (self-actualization)
seperti perkembangan yang paling maksimal dalam diri seseorang. Aktualisasi diri ini dapat dicapai oleh suatu individu apabila kebutuhan fisiologis, perasaan aman, dicintai dan dimiliki, penghargaan terpenuhi. Dampaknya adalah seseorang tersebut akan memiliki perasaan senang.
Para wisatawan melakukan kunjungan ulang ke daerah wisata.
Pemandu dapat menjalin networking atau tali silaturahmi dengan pengunjung. Misalnya: Pemandu memberikan kartu nama apabila para wisatawan hendak melakukan kunjungan ulang.

Ketika pemenuhan kebutuhan psikologis yang meliputi kebutuhan fisiologis, perasaan aman, dicintai dan dimiliki, penghargaan maka akan menimbulkan perasaan senang pada pengunjung. Dampak lainnya adalah para wisatawan menemukan makna dari kunjungan yang telah ia lakukan. Makna dalam hal ini dapat berupa para wisatawan ingin melakukan kunjungan ulang pada tahun berikutnya, atau membukukan pengalamannya di sebuah buku, menulis di sebuah artikel majalah, atau memuat perjalanannya di blog.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah perlu proses dan pengembangan yang bertahap dalam hal memberdayakan pemandu, fasilitas pariwisata, inovasi dalam akses informasi daerah wisata sehingga para wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata selain memperoleh hiburan dan pengalaman baru juga makna mendalam dalam hal kunjungan ke daerah wisata. Penulis memiliki pendapat bahwa ketika wisatawan mencapai aktualisasi diri dalam pengalaman melakukan kunjungan ke tempat wisata, maka ia akan cenderung melakukan kunjungan kembali.


TEORI MOTIVASI DAVID McCLELLAND
Teori mengenai motivasi atau kebutuhan manusia selama ini mungkin yang lebih Anda kenal adalah teori dari Abraham Maslow dengan hierarki kebutuhannya.Tapi, sebenarnya ada banyak para ahli dengan pendapat mereka masing-masing tentang teori motivasi, termasuk David McClelland. Menurut Mclelland, ada tiga hal yang melatar belakangi motivasi seseorang:

1. The Need for Achievement (n-ach) – Kebutuhan akan Prestasi / Pencapaian
Kebutuhan akan prestasi adalah kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan, menguasai berbagai keahlian, atau memiliki standar yang tinggi. Orang yang memiliki n-ach tinggi biasanya selalu ingin menghadapi tantangan baru dan mencari tingkat kebebasan yang tinggi. Sebab-sebab seseorang memiliki n-ach yang tinggi di antaranya adalah pujian dan imbalan akan kesuksesan yang dicapai, perasaan positif yang timbul dari prestasi, dan keinginan untuk menghadapi tantangan. Tentunya imbalan yang paling memuaskan bagi mereka adalah pengakuan dari masyarakat.

2. The Need for Authority and Power (n-pow) – Kebutuhan akan Kekuasaan
Kebutuhan ini didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut Mclelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial.
Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak. Sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin seperti Nelson Mandela, yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian.

3. The Need for Affiliation (n-affil) – Kebutuhan akan Afiliasi / Keanggotaan
Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang didasari oleh keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik dengan orang lain. Orang merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.
McClelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat akan afiliasi akan mencampuri objektifitas seseorang. Sebab, jika ia merasa ingin disukai, maka ia akan melakukan apapun agar orang lain suka akan keputusannya. Sedangkan, sebab-sebab n-affil dari seseorang bisa bermacam-macam, dan salah satu contohnya bisa Anda lihat dari tragedi 11 September di Amerika Serikat. Setelah kejadian tersebut, banyak orang-orang Amerika yang melupakan kepentingan mereka dan memilih untuk bersatu sehingga mereka memiliki rasa aman.
            Berikut ini adalah salah satu contoh hubungan teori maslow dengan teori McClelland :
            Misalkan saja seorang karyawan sebuah perusahaan, anggap saja namnya “ John”. Untuk menjalani aktivitasnya sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan, tentu john memilki kebutuhan layaknya seorang makhluk hidup biasanya yang membutuhkan makanan tuk bertahan hidup, rumah untuk tempat tinggal dan pakaian sebagai seragam untuk pergi kekantor tempat ia bekerja, dalam hal ini si John telah memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan Fisiologis. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi maka John akan berangkat  bekerja, untuk mencapai tempat kerja tersebut John harus menggunakan kendaraan, baik itu pribadi maupun umum, jikalau kenderaan pribadi yang dipakai John, maka ia akan sangat berhati-hati agar keselamatanya terjaga. Tidak cukup hanya itu, John membeli jasa asuaransi sebagai pemenuhan kebutuhan terhadap keselamatan dan keamanan. Selama dalam perjalanan si John melihat berbagai macam iklan tentang alat-alat kosmetik seperti minyak rambut, alat cukur, obat kumur, dan si John tertarik akan sala satu iklan tersebut, dan ingin menggunakan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Setelah kebutuhan ini terpenuhi maka kebutuhan baru akan muncul yaitu kebutuhan yang lebih tinggi lagi, setelah sampai di kantor tempat ia bekerja si John diberikan tugas ketikan yang harus diselesaikan menjelang besok siangnya, maka untuk meneyelesaikan pekerjaan ini si John memerlukan sebuah komputer ataupun laptop, maka timbul lah kebutuhan ego yang diprakarsai oleh abraham maslow, disamping untuk menyelesaikan pekerjaan nya ini, laptop ini juga akan berfungsi sebagai penunjang karir si John untuk mencapai suatu prestasi yang dikemukan oleh McClelland. Kebutuhan akan prestasi ini timbul karena ada ego yang sangat tinggi dalam diri si John ini seperti untuk mendapatkan pujian dan imbalan atas prestasi yang telah dicapainya. Dalam menjalankan kehidupan tentu si John memilki tujuan hidup serat tujuan karir yang ingin dicapainya, misalkan ingin menjadi seorang manager pada perusahaan tersebut, itu merupakan sebuah tujuan yang ingin diwujudkan si John. Nah untuk mencapai kedudukan tersebut tentunya tidak mudah, diperlukan prestasi yang tinggi serta skill yang maksimal. Agar si John memiliki skill, maka ia mengikuti pelatihan-pelatihan baik diperguruan tinggi maupun dilembaga-lembaga lainnya sebagai penunjang dari karirnya, agar terwujudnya keinginan menjadi seorang manager, sikap ini merupakan cara untuk mencapai pemenuhan diri. Tujuan si John menjadi seorang manager selain dari gaji serta pangkat tertinggi yang ia dapatkan, ada kebutuhan lain yang terpenuhi, yaitu teori dari McClelland yang disebut dengan kebutuhan akan kekuasan. Dari kekuasaan yang diperoleh John, maka ia memiliki kuasa penuh dalam mengatur perusahaan serta memerintah para bawahannya. Itulah sala satu contoh dari hubungan hierarki kebutuhan maslow dengan teori motivasi McClelland.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...