1.
Apa perbedaan antara Ekonimo Makro
dan Ekonomi Mikro ?
Ø Perbedaan antara Ekonimo Makro dan
Ekonomi Mikro
Inti ilmu ekonomi adalah mengakui realitas kelangkaan, lalu
memikirkan cara mengorganisasi masyarakat dalam suatu cara yang menghasilkan
pemanfaatan sumber daya ekonomi yang paling efisien.
1.
Ekonomi Mikro
Menurut kelompok kami ekonomi mikro adalah suatu bidang
dalam ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana rumah tangga individual atau
perusahaan mengambil keputusan, dan melakukan interaksi di pasar tertentu. ruang
lingkup mikro lebih kecil dari makro karna tidak ada campuran dari pihak ke
tiga yaitu pemerintah.
2.
Ekonomi Makro
Menurut kelompok kami bidang ekonomi makro ialah ilmu yang
mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau lus misalnya inflasi,
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. untuk membedakan antara ekonomi mikro dan
ekonomi makro dalam kegiatan perekonomian suatu Negara, setidaknya dapat
dilihat dar tiga aspek, yaitu aspek haga, unit analisis, dan tujuan analisis.
Perbandingan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Ø Aspek
Harga
§ Ekonomi mikro : Harga ialah nilai dari suatu komoditas
(barang tertentu saja).
§ Ekonomi makro : Harga adalah nilai
dari komoditas secara agrerat (keseluruhan).
Ø Unit
Analysis
§ Ekonomi mikro : Pembahasan tentang individual kegiatan
ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan penawaran, perilaku
konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan laba atau laba atau
rugi perusahaan.
§ Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara
keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflaasi,
pengagguran, investasi, dan kebijakan ekonomi.
Ø Tujuan
Analysis
§ Ekonomi mikro : Lebih memfokuskan pada analisis tentang
cara mengolokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
§ Ekonomi makro : Lebih memfokuskan
pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara
menyeluruh.
2.
Apa
cakupan masalah yang di bahas ilmu ekonomi makro?
Ilmu ekonomi makro : mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan
nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju
inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari
masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·
Sejauh
mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·
Sejauh
mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai
dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya
bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
3.
Apa Itu Konsumsi?
Dalam pengertian
ilmu ekonomi,
pengertian
konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau
menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah
suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk ke dalam lingkup
konsumsi atau tidak.
4.
Pola Dan Tipe Konsumsi
Pola konsumsi
merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi tingkat konsumsi.
Pola konsumsi merupakan suatu bentuk kegiatan dalam kehidupan manusia di dunia
yang dinyatakan dalam aktivitas, minat dan pendapat/opini seseorang. Secara
sederhana gaya hidup digunakan untuk menggambarkan seseorang, sekelompok orang
yang saling berinteraksi.
Menurut
Prasetijo (2005:56) “pola konsumsi secara sederhana didefenisikan sebagai
bagaimana seseorang hidup (how one lives), termasuk bagaimana
seseorang menggunakan uangnya, bagaimana ia mengalokasikan waktunya dan
sebagainya”.
v
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Konsumsi
a) Faktor – Faktor Ekonomi
Yang termasuk ke dalam faktor – faktor ekonomi adalah :
a) Faktor – Faktor Ekonomi
Yang termasuk ke dalam faktor – faktor ekonomi adalah :
§
Pendapatan Rumah Tangga ( Household Income )
Biasanya , makin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat konsumsinya pun semakin tinggi. –
Biasanya , makin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat konsumsinya pun semakin tinggi. –
§
Kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth )
Yang termasuk kedalam kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil ( misalnya rumah, tanah, dan mobil ) dan finansial ( deposito berjangka, saham, dan surat – surat berharga ).
Yang termasuk kedalam kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil ( misalnya rumah, tanah, dan mobil ) dan finansial ( deposito berjangka, saham, dan surat – surat berharga ).
§
Tingkat Bunga ( Interest Rate )
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. - Perkiraan tentang Masa Depan ( Household Expectation About The Future )
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan konsumsi. - Perkiraan tentang Masa Depan ( Household Expectation About The Future )
b) Faktor Demografi ( kependudukan )
Yang termasuk ke dalam faktor – faktor demografi ( Kependudukan ) adalah :
Yang termasuk ke dalam faktor – faktor demografi ( Kependudukan ) adalah :
§
Jumlah
Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata – rata per orang atau per keluarga relatif rendah.
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata – rata per orang atau per keluarga relatif rendah.
- Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, diantaranya:
- Usia ( Produktif dan tidak produktif )
Makin banyak penduduk usia kerja atau usia produktif ( 15 – 64 tahun ), maka makin besar tingkat konsumsinya.
- Pendidikan ( rendah, menengah, tinggi ).
Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka tingkat konsumsinya pun semakin tinggi.
Komposisi penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, diantaranya:
- Usia ( Produktif dan tidak produktif )
Makin banyak penduduk usia kerja atau usia produktif ( 15 – 64 tahun ), maka makin besar tingkat konsumsinya.
- Pendidikan ( rendah, menengah, tinggi ).
Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka tingkat konsumsinya pun semakin tinggi.
(c)Faktor Non Ekonomi
Faktor – faktor non ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial budaya masyarakat, seperti perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat (tipe ideal ). Contoh yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah berubahnya kebiasaan berbelanja dari pasar tradisonal ke pasar swalayan.
Faktor – faktor non ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial budaya masyarakat, seperti perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat (tipe ideal ). Contoh yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah berubahnya kebiasaan berbelanja dari pasar tradisonal ke pasar swalayan.
5.
Teori Tentang Konsumsi
1. Teori
Inflasi Klasik
Teori ini
berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan oleh jumlah uang beredar,
yang dapat dijelaskan melalui hubungan antara nilai uang dengan jumlah uang,
serta nilai uang dan harga. Bila jumlah uang bertambah lebih cepat dari
pertambahan barang maka nilai uang akan merosot dan ini sama dengan kenaikan
harga. Jadi menurut Klasik, inflasi berarti terlalu banyak uang beredar atau
terlalu banyak kredit dibandingkan dengan volume transaksi maka obatnya adalah
membatasi jumlah uang beredar dan kredit. 5 Pendapat Klasik tersebut lebih jauh
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Inflasi = f(jumlah uang beredar,
kredit)
2. Teori Inflasi Keynes
Teori ini
mengasumsikan bahwa perekonomian sudah berada pada tingkat full employment.
Menurut Keynes kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat permintaan
total, karena suatu perekonomian dapat mengalami inflasi walaupun tingkat
kuantitas uang tetap konstan. Jika uang beredar bertambah maka harga akan naik.
Kenaikan harga ini akan menyebabkan bertambahnya permintaan uang untuk
transaksi, dengan demikian akan menaikkan suku bunga. Hal ini akan mencegah
pertambahan permintaan untuk investasi dan akan melunakkan tekanan inflasi.
Analisa Keynes
mengenai inflasi permintaan dirumuskan berdasarkan konsep inflationary gap.
Menurut Keynes, inflasi permintaan yang benar-benar penting adalah yang
ditimbulkan oleh pengeluran pemerintah, terutama yang berkaitan dengan
peperangan, program investasi yang besar-besaran dalam kapital sosial. Dengan
demikian pemikiran Keynes tentang inflasi dapat dirumuskan menjadi :
Inflasi =
f(jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, suku bunga, investasi)
2. Teori
Inflasi Moneterisme
Teori ini
berpendapat bahwa, inflasi disebabkan oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal
yang ekspansif, sehingga jumlah uang beredar di masyarakat sangat berlebihan.
Kelebihan uang beredar di masyarakat akan menyebabkan terjadinya kelebihan
permintaan barang dan jasa di sektor riil. Menurut golongan moneteris, inflasi
dapat diturunkan dengan cara menahan dan menghilangkan kelebihan permintaan
melalui kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif, atau melalui
kontrol terhadap peningkatan upah serta penghapusan terhadap subsidi atas nilai
tukar valuta asing. Sehingga teori inflasi menurut Moneterisme dapat
dinotasikan sebagai berikut.
Inflasi = f(kebijakan moneter
ekspansif, kebijakan fiskal ekspansif)
3. Teori
Ekspektasi
Menurut
Dornbusch, bahwa pelaku ekonomi membentuk ekspektasi laju inflasi berdasarkan
ekspektasi adaptif dan ekspektasi rasional. Ekspektasi rasional adalah ramalan
optimal mengenai masa depan dengan menggunakan semua informasi yang ada.
6 Pengertian
rasional adalah suatu tindakan yang logik untuk mencapai tujuan berdasarkan
informasi yang ada. Artinya secara sederhana teori ekspektasi dapat dinotasikan
menjadi :
Inflasi =
f(ekspektasi adaftif,ekspektasi rasional).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...