A. PENGERTIAN
LAPORAN BISNIS
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang
bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas serta menyajikan fakta kepada
seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu.
Laporan bisnis ialah
setiap dokumen faktual
yang menyatakan tujuan
perusahaan merupakan sarana manajerial
untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada pengambilan keputusan harus bersifat
akurat, lengkap dan obyektif.
Laporan bisnis juga dapat diartika sebagai suatu laporan yang memiliki sifat
netral , tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau untuk
kepentingan bisnis tertentu.
Laporan bisnis juga
merupakan pesan-pesan yang objektif, tersusun secara teratur yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari
saru institusi atau lembaga
ke lembaga lain
untuk membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
Laporan fakta meliputi kejadian-kejadian, kondisi, mutu, perkembangan,
hasil, produk, masalah, atau saran pemecahan. Laporan dapat membantu penerima
memahami situasi bisnis yang kompleks,
menyelesaikan tugas-tugas
teknik, atau merencanakan prosedur-prosedur,
pemecahan masalah, dan membuat kebijakan tentang perencanaan strategis.
Suatu laporan dapat berbentuk
tertulis ataupun lisan ataupun keduanya (lisan dan tertulis). Laporan tertulis
biasanya mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen
tertulis.
Dalam bisnis, secara
umum penulisan laporan digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain:
a. Untuk
memantau dan mengendalikan operasi perusahaan; misalnya, laporan operasi,
laporan kegiatan karyawan.
b. Untuk
membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
perusahaan; misalnya kebijakan penempatan karyawan.
c. Untuk memenuhi persyaratan hukum dan peraturan
yang berlaku bagi perusahaan; misalnya laporan pajak, laporan analisis dampak
lingkungan, laporan ketenagakerjaan (perburuhan).
d. Untuk
mendokumentasikan kinerja, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal;
misalnya laporan kinerja, laporan perkembangan kegiatan.
e. Untuk
menganalisis informasi dan memberikan masukan bagi pengambilan keputusan atas
isu tertentu; misalnya laporan riset, laporan justifikasi.
f. Untuk
memperoleh sumber pendanaan dan membuka bisnis baru; misalnya proposal
penjualan, proposal pengembangan produk baru.
Selanjutnya, laporan bisnis dapat
digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
1.
Laporan
menurut Fungsinya
Jenis laporan menurut
fungsinya terdiri Laporan Informasional dan Laporan Analitis. Laporan
informasional adalah laporan yang bersifat memberi informasi, menyajikan fakta
– tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi rekomendasi.
Sedangkan, laporan analitis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis
dan mengintrepertasikannya, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Beberapa contoh dari jenis ini adalah laporan kemajuan pekerjaan, laporan
rekomendasi, proposal, dan sebagainya.
2.
Laporan
menurut Subjeknya
Laporan menurut subjeknya adalah laporan yang
didasarkan menurut departemen atau unit tempat laporan itu diperoleh.
Contoh-contohnya adalah laporan akuntansi, laporan personalia, laporan produksi
dan sebagainya.
3.
Laporan
menurut Formalitasnya
Laporan jenis ini dapat
dibedakan atas laporan formal atau laporan laporan panjang (pada umumnya lebih
dari 10 halaman) dan laporan nonformal atau laporan singkat.
4.
Laporan
menurut Keasliannya
Laporan yang terdiri
dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan publik.
Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain;
laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri;
laporan swasta adalah laporan yang dibuat oleh organisasi/perusahaan swasta;
dan laporan publik disusun oleh lembaga/organisasi pemerintah atau lembaga yang
dibiayai oleh negara.
5.
Laporan
menurut Frekuensinya
Laporan menurut
frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun secara
harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contoh, laporan penjualan
harian; sedangkan laporan khusus merupakan laporan atas suatu kejadian yang
unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
6.
Laporan
menurut Jenisnya
Laporan jenis terdiri
dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk cetakan, dan
laporan panjang (laporan formal).
7.
Laporan
menurut Kegiatan Projek
Laporan macam ini terdiri atas laporan
pendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
8.
Laporan menurut Pelaksanaan Pertemuan
Yang termasuk ke dalam
laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, dan laporan pertemuan.
Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu pertemuan berlangsung,
dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam
pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam mempersiapkan peserta. Resolusi
merupakan laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus
dalam suatu pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang
telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan.
Laporan pertemuan merupakan laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas
dan berisi hasil pertemuan atau konfrensi penting.
B. BAGIAN UTAMA LAPORAN BISNIS
1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 11
(sebelas) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
a. Pemberi Kuasa,
adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
b. Tata-letak,
menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam
laporan bisnis;
c. Masalah, biasanya
diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis
dinyatakan;
d. Maksud, merupakan
poin penting dalam laporan bisnis;
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas
cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
f. Metodologi, mengacu
pada metode pengumpulan informasi;
g. Sumber-sumber,
mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis,
baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
h. Latar Belakang, jika
pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu
maka latar belakang harus disampaikan.
i. Definisi Istilah,
jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus
menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
j. Keterbatasan, adalah
keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut
dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul
“Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari
suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan
mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini
dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan
bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian penutup
berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis
juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam
Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada
Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi.
Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
a. Rangkuman, berisi
ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang
penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
b. Kesimpulan, berisi
evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat
pribadi kita sebagai penulis;
c. Rekomendasi,
menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah
dibuat;
d. Rencana Tindakan,
merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran
yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/projek
yang akan dilaksanakan.
C. PENGORGANISASIAN ISI LAPORAN BISNIS
Ada 2 (dua) cara yang
dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara
deduksi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama:
Cara deduksi atau cara
langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu,
setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci.
Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung,
jika pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:
Eksekutif yang sibuk;
Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera; Ingin mengetahui ‘berita
baik’ atau informasi netral; Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini
akan menjadi lebih mudah jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan;
Ingin mengetahui pandangan penulis laporan dengan segera; Lebih menyukai
laporan yang disusun dengan cara deduksi.
Cara kedua:
Cara induksi atau cara
tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang ada terlebih dahulu,
baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara
induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut: Ingin
mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasinya; Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang
menyenangkan (‘berita buruk’); Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat
menerimanya; Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya
saja; Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi.
D. PENGERTIAN LAPORAN FORMAL
Laporan Formal adalah kertas yang
menjelaskan hasil dan temuan dari beberapa percobaan atau proyek
penelitian. Laporan harus ditulis sesuai dengan gaya ilmiah formal dalam
cara singkat dan koheren. Laporan
resmi ini ditandai dengan penggunaan kalimat singkat dan bahasa Inggris
sederhana. Hal ini dicatat untuk fakta bahwa laporan harus dapat diakses bahkan
untuk orang dengan miskin bahasa Inggris. Laporan resmi benar ditulis harus
memberikan pembaca pemahaman yang lengkap dari percobaan. Oleh karena
itu, hanya fakta dan informasi yang obyektif harus disajikan tanpa penyimpangan
liris.
Komunikasi
Formal
Setiap organisasi
mempunyai jaringan komunikasi formal, yang di dalamnnya ide-ide dan informasi mengalir
sepanjang garis komando
(tingkat hierarki) dalam struktur organisasi perusahaan.
di seluruh jaringan
formal internal tersebut, informasi mengalir dalam 3 arah:
• Aliran ke arah
bawah. Komunikasi ke arah bawah mengalir dari oara eksekutif ke para karyawan,
membagi keputusan eksekutif
dan menyediakan informasi
yang membantu para karyawan mengerjakan pekerjaan mereka.
• Aliran ke arah
atas. Komunikasi ke arah atas mengalir dari para karyawan ke para
eksekutif, memberikan laporan dengan tepat waktu tentang problem, tren,
peluang, keluhan, dan kinerja--dengan demikian memungkinkan para eksekutif memecahkan masalah dan membuat keputusan yang
cerdas.
• Aliran horizontal. Komunikasi
lateral atau diagonal
mengalir antar departemen untuk membantu para karyawan
membagi informasi dan mengoordinasikan tugas. Komunikasi
seperti itu sangat bermanfaat untuk memecahkan problem-problem yang kompleks
dan sulit.
Ciri – ciri laporan
formal, yaitu:
Ø Ada halaman judul
Ø Ada surat pertanyaan penyerahan
Ø Ada daftar isi
Ø Ada ikhtiar yang mengawali laporan
Ø Ada pendahuluan yang menginformasikan isi secara global
Ø Isi laporan jelas dan terperinci
Ø Menggunakan bahasa yang formal
Ø Mencantumkan tabel bila ada
Ø Ada kesimpulan dan saran
Laporan formal selalu
mencakup sebagai berikut:
a. bagan pembuka:
Cover, halaman kosong, halaman judul, surat penyerahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar gambar, ringkasan.
b. Batang tubuh terdiri
dari:
-Pendahuluan, yang
menejelaskan tujuan dari penulisan laporan, identifikasi masalah, latar
belakang permasalahan, dan metodologi riset.
-Temuan adalah
berbagai informasi yang
didapat selama penelitian
dan anlalisa temuan tersebut.
c. bagan pelengkap –
Apendiks, bibliography, indeks.
d. Bentuk atau penampilannya
.
Ada beberapa bentuk
yang dapat dipakai dalam penulisan laporan antara lain:
a. memorandum report
b. laporan surat
c. laporan yang telah
tercetak
d. laporan formal
Persiapan Sebelum
Menulis
Proses perencanaan
diatur lebih terinci dan lebih panjang daripada laporan pendek.
Tahap-Tahap dalam
Penulisan Laporan.
1. Menentukan masalah
dan tujuan.
2. Menentukan siapa
yang akan menerima laporan
3. Menentukan ide
4. Mengumpulkan bahan
yang diperlukan
5. Memilih dan
menginterpretasikan data.
6. Menyusun data dan
mempersiapkan kerangka akhir
CHECKLIST 7’C untuk
Penulisan Laporan :
1. Completeness dan Conciseness
- Mencakup –
keseluruhan , dibutuhkan fakta
yang lengkap dan sesuai dengan tujuan laporan,
untuk menjawab seluruh pertanyaan
pembaca.
- Mencakup apa,
mengapa, kpaan, dimana, siapa dan bagaimana, yang tepat dengan tujuan penulisan dan
pembaca.
- Harus dapat menyajikan uraian dengan figur-figur yang
lengkap sesuai dengan yang diminta.
- Sususnlah laporan
yang mencakup hal yang penting saja sesuai dengan tujuan dan keperluan pembaca.
- Hindari penulisan
yang terlalu panjang, ungkapan usang, perulangan yang tidak perlu, dan
penggunaan artikel yang berlebihan.
- Nyatakan faktor yang
menguntungkan dan merugikan yang berpengaruh terhadap situasi yang anda
laporan
- Masukkan kata pembuka
dan bagian tambahan lainnya.
2. Concreteness, Conviction, Objectivity.
- Gunakan kata dan
angka yang spesifik, karena hal ini akan lebih memperjelas dan meyakinkan laporan
anda.
- Nyatakan sumber
informasi dalam pendahuluan, batang tubuh atau apendiks.
- Dapat menjamin bahwa
sumber tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
- Dalam mengutip,
mengungkapkan, atau meringkas
sesuatu hal anda
harus objektif.
- Pertimbangkan denga
hati-hati dasar dari kesimpulan anda.
- Hindari penulisan
yang bersifat emosional
- Nyatakan fakta yang
jujur.
- Gunakan kata benda
konkret sebagai subjek kalimat.
- Lebih baik
menggunakan kalimat aktif daripada kalimat pasif.
- Hindari pengandaian
yang akan memberikan gagasan yang berlawanan fakta.
- Buat kesimpulan
dengan fakta yang cukup.
3. Considereration dan Courtesy
- Terapkan suatu
keterpaduan yang serasi dalam penelitian anda.
- Pilih susunan
perencanaan anda secara induktif atau deduktif, untuk mendapatkan reaksi yang efektif
dari pembaca
- Susunan topik
yang ada dalam
laporan batang tubuh
pembaca setelah mempertimbangkan
kepentingan pembaca.
- Sesuaikan gaya
penulisan dan formalitas
laporan dengan keinginan
pembaca, anda dapat memilih
satu dari beberapa pilihan berikut:
a) Dapat digunakan gaya
informal, sama seperti pada surat dan memo.
b) Pada laporan
yang lebih panjang
dan formal uang
ditunjukkan pada ternama, staf
pemerintah dan lainnya,dapat
digunakan gaya impersonal.
Dalam hal ini anada tidak
menyebutkan diri anda sendiri.
c) Pada laporan
yang lebih formal
anda dapat menyebutkan
anda sebgai penulis, dan asisten
anda sebagai staf peneliti, atua lainnya.
- Tulislah hal –hal
yang tidak menyenangkan secara bijaksana dan sopan.
- Tulislah laporan
tersebut dengan sopan, dan bijaksana.
- Buatlah rekomendasi,
berdasarkan hasil kesimpulan yang logis,
yang didapat dari fakta yang telah
disajikan.
- Hilangkan pendapat pribadi anda.
- Buat laporan
semenarik mungkin dan
mudah dibaca, dengan
menggunakan judul,tabel,grafik,
gambar dan alat bantu.
- Jika terdapat suatu
keputusan yang mempunyai kriteria yang hampir sama dengan alternatif lain.
4. Clarity
- Ungkapkan pernyataan
anda dengan jelas sehingga mudah dimengerti pembaca.
- Masukkan definisi
dengan menggunakan istilah teknis pada bagian pendahuluan, batang tubuh atau
apendiks.
- Dalam membandingkan
figur gunakan presentasi, rangking,
rasio. Bila terdapat angka pecahan lebih baik dibulatkan agar lebih dimengerti.
- Gunakan bantuan
grafik, chart, gambar
dan lain-lain, bila
hal itu membantu penyajian data kuantitaf anda.
- Sebelum menyajikan
grafik sebaiknya didiskusikan secara ringkas.
- Gunakan judul sebagai
pedoman pembaca, dan harus berhubungan dengan isinya.
- Gunakan kata-kata
peralihan dan ungkapan-ungkapan untuk
menghubungkan kalimat dan ide.
- Gunakan kalimat
peralihan bila suatu bagian beralih atau berpindah pada bagian lain.
5. Correctness
- Periksalah kembali
semua fakta, tata bahasa, dan hal lainnya.
- Bedakan dengan jelas
antara fakta, gagasan, kesimpulan seluruh teks dan bagian akhir.
- Teliti kembali
penyusunan judul dan sub judul.
- Tulis kesimpulan
dengan teliti, dan tidak berlebihan.
- Periksa lagi apakah
laporan anda tersebut mempunyai kualitas yang baik dilihat dari segi yang
lainnya.
- Periksa tata laporan
itu, apakah cukup menarik?
- Pada laporan
yang panjang periksa
kembali ketepatan semua
bagian, kata pengantar dan bagian
perlengkapan lain.
- Jangan memasukan
bahan-bahan baru pada bagian akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...