BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PEMASARAN
GLOBAL
1.
Pengertian
Pemasaran Global ( Globalisasi Pasar )
Istilah “globalisasi” hingga saat ini
masih banyak diperdebatkan dikalangan akademis. Pada kalangan sekolah bisnis,
globalisasi didefinisikan sebagai produksi dan distribusi produk dan jasa yang
memiliki keseragaman tipe dan kualitas diseluruh dunia (Rugman, 2001). Defenisi
yang berbasis ekonomik ini mengasumsikan bahwa integrasi yang melampaui
batas-batas negara berpotensi menghasilkan skala ekonomis pada level perusahaan
dan/atau produk-produk bermerek global. Bagian penting dari defenisi ini adalah
keseragaman produk disemua pasar.
Sementara itu, defenisis yang lebih luas
dikemukakan oleh Giddens (1999) yang merumuskan globalisasi sebagai
“interkoneksi sedunia pada level kultural, politik dan ekonomi yang dihasilkan
dari eliminasi hambatan-hamabatan komunikasi dan perdagangan”. Dengan kata
lain, Giddens meyakini bahwa globalisasi merupakan proses konvengensi
aspek-aspek budaya, politik, dan ekonomi dalam kehidupan.
Dalam konteks globalisasi, intensitas
dan lingkup kompetisi sangat kompetitif dan luas. Pesaing yang dihadapi sebuah
perusahaan tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah geografis setempat.
Tetapi raksasa global dari mancanegara hadir untuk saling berebut pasar,
sebagian industri mengalami globalisasi yang dipicu oleh 4 faktor utama yang
disebut 4C : Customers, Cost, Country, dan
Competition (Yip, 1995).
1. Faktor
pelanggan ( customers drivers )
Faktor
ini merupakan pemicu globalisasi pasar yang paling kuat. Ada lima karakteristik
utama pasar internasional yang menyebabkan perusahaan-perusahaan berminat
menerapkan strategi pemasaran global :
a. Kesamaan kebutuhan konsumen.
b. Pelanggan global.
c. Saluran distribusi global.
d. Tranferable marketing.
e. Leadign markets.
2. Faktor
biaya (cost drivers)
Faktor
biaya tergantung pada aspek ekonomi dunia bisnis, seperti sakala ekonomis (economies of scale), lingkup ekonomis (economies of scope) dan sourcing advantages. Sakala ekonomis
berupa pengurangan biaya perunit (unit
cost) bisa diperoleh melalui upaya memasok lebih dari satu pasar luar
negeri.
3. Faktor
negara (country drivers)
Dimasa
lampau, hambatan pemerintah terhadap masuknya invesatasi dan perusahaan asing
berdampak pada terproteksinya pasar domestik dan tidak berkembangnya pemasaran
global. Perkembangan terakhir menunjukan adanya trend kearah perdagangan bebas
yang memfasilitasi aktivitas pemasaran global.
4. Faktor
persaingan (competition drivers)
Dalam
sejumlah industri, keberhasilan pesaing yang melakukan “go global” bisa menjadi pendorong kuat bagi perusahaan lain untuk
mengikutinya.
5. Faktor-faktor
lain
Faktor
4C dari George S. Yip bisa dtambah dengan 3C lain yang tak kalah pentingnya
sebagai pemicu globalisasi industri :
-
Comunication
technology advancement, yakni revolusi dalam teknologi
informasi dan komunikasi.
-
Capital,
yakni
menyangkut globalisasi pasar-pasar finansial.
-
Chain
(network), terutama penyempurnaan dalam bisnis
travel.
2.
Konsep
Pemasaran Global
Pemasaran
global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada pemanfaatan
asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global serta melakukan adaptasi
terhadap apa yang benar – benar unik dan berbeda pada setiap negara. Konsep ini
mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik. Tidak seperti pendekatan
pasar internasional yang menerapkan kampanye komunikasi yang dikembangkan untuk
negara asalnya di semua negara tujuan pemasaran atau pendekatan multinasional
yang menciptakan kampanye unik di setiap negara, maka perusahaan global akan
membedakan apa yang bersifat global dan universal serta apa yang spesifik dan
unik dimasing – masing negara. Pemasaran global tidak berarti memasuki setiap
Negara didunia. Keputusan untuk masuk pasar diluar negeri tergantung pada
sumber daya perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi.
3. Segmentasi,
Targeting, Positioning dan Branding Global
Strategi
utama dalam pemasaran global berkenaan dengan proses segmentasi, penetapan
pasar sasaran, dan positioning produk sedemikian rupa, sehingga produk
perusahaan dipersepsikan unik dan unggul dibandingkan produk para pesaing.
Selain itu, penentuan merek global juga merupakan keputusan kritis yang dalam
banyak kasus berpengaruh pada kesuksesan perusahaan global dalam jangka
panjang.
- Segmentasi Global
Segmentasi
pasar adalah proses memilah suatu pasar kedalam berbagai kelompok pelanggan
yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Setiap kelompok bisa
dipilih sebagai pasar sasaran untuk dilayani dengan strategi pemasaran
tersendiri. Proses ini bermula dari penentuan basis segmentasi, yaitu factor
produk spesifik yang merefleksikan perbedaan – perbedaan dalam tuntutan
pelanggan atau daya tanggap terhadap variable pemasaran.
- Global Targeting
Global
targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan beragai segmen pasar
global, serta memilih satu atau lebih di antaranya sebagai pasar sasaran yang
dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien.
Perusahaan selanjutnya akan merancang bauran pemasaran sedemikian rupa,
sehingga bisa mewujudkan Return Of Sales (ROS) terbaik bagi perusahaan dan
sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para pelanggan.
- Global Positioning
Pada
prinsipnya, positioning merupakan usaha untuk menempatkan produk dalam benak
pelanggan sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul
dibandingkan produk pesaing. Posisi yang unik dan unggul ini didapatkan dari
berbagai diferensiasi seperti : produk, layanan, personil, saluran distribusi
dan citra.
- Global Branding
Seperti
halnya dengan positioning, isi pokok dalam global branding menyangkut
standardisasi versus adaptasi. Penggunaan satu merek global tidak mungkin
dilakukan jika :
- Namanya sudah digunakan oleh perusahaan lain
- Nama yang dipakai bisa memiliki konotasi budaya yang berbeda.
- Ada tuntutan untuk menerjemahkan nama merek kedalam bahasa local.
4. Distribusi
Global
Distribusi
merupakan salah satu keputusan penting menentukan keberhasilan pemasaran
global. Akselerasi siklus hidup produk dan meningkatnya kebutuhan capital untuk
riset dan pengembangan produk menuntut entri pasar global yang cepat ke
sejumlah pasar nasonal. Kemampuan memaksimumkan jumlah pasar yang bisa sukses
dimasuki membutuhkan akses dalam system distribusi dan koordinasi antara
pemasaran dengan produksi.
- Tujuan dan Struktur Saluran Distribusi
Tujuan pokok
saluran distribusi adalah mneciptakan utilitas bagi para pelanggan. Utilitas
tersebut terdiri atas 5 kategori berikut :
1.
Utilitas
tempat, yaitu ketersediaan produk dan jasa di lokasi yang nyaman dan mudah
diakses pelanggan potensial.
2.
Utilitas
waktu, yaitu ketersediaan produk dan jasa pada saat yang diinginkan pelanggan
tertentu.
3.
Utilitas
bentuk, yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan, serta dalam
kondisi yang tepat.
4.
Utilitas
informasi, yakni jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai fitur dan
manfaat produk yang tersedia.
5.
Utilitas
kepemilikan, menyangkut negosiasi dan peralihan hak milik atas produk atau jasa
yang dipasarkan dari produsen ke konsumen.
Kelima
utilitas dasar ini bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif dan nilai produk.
Karena itu, pemilihan strategi distribusi merupakan salah satu keputusan kunci
dalam manajemen pemasaran global.
Strategi
saluran disribusi dalam program pemasaran global harus sesuai dengan posisi
kompetitif perusahaan dan tujuan pemasaran keseluruhan di masing – masing pasar
nasional. Jika perusahaan ingin masuk ke pasar yang kompetitif, ada 2 pilihan
utama yang tersedia, yaitu :
1.
Keterlibatan
langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.
2.
Keterlibatan
tidak langsung, melalui agen, distributor, dan pedagang grosir independen.
- Efektivitas Saluran Distribusi Global
Dalam
rangka menetapkan strategi distribusi untuk pasar global atau menilai saluran
distribusi yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dari
berbagai alternative yang tersedia, hambatan masuk di pasar, orientasi
perantara, kemampuan saluran untuk mendistribusikan rentang produk perusahaan,
serta karakteristik produk atau jasa dan pelanggan.
- Konflik dan Pengendalian Saluran Ditribusi Global
Konflik
dalam saluran distribusi terjadi manakala manajemen interorganisasional
bermasalah. Kerja sama merupakan unsur esensial dalam distirbusi karena
keserbaragaman perusahaan yang terlibat didalamnya. Bahkan kebanyakan di
antaranya pengambil keputusan independen yang tidak berada pada kepemilkan yang
sama. Situasi ini makin diperumit oleh factor budaya, jarak, hukum dan
peraturan, serta perbedaan praktik bisnis di pasar internasional.
- Inovasi dalam Saluran Distribusi Global
Inovasi
saluran distribusi berkenaan dengan pencarian dan penemuan tipe perantara baru
yang bisa dipakai untuk mendistribusikan produk atau jasa perusahaan. Inovasi
bisa didapatkan dari 3 sumber, yaitu :
1.
Perubahan
teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe perantara yang
sebelumnya tidak tersedia.
2.
Peraturan
yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.
3.
Eksperimentasi
dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah dicoba oleh eksportir.
Demikianlah Postingan PengabdianQu kali ini, semoga bermamfaat, dan untuk BAB selanjutnya silahkan kunjungi :
1. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB I )
2. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB II )
3. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB III )
4. Analisis Strategi Pemasaran Global pada PT. Sinar Sosro ( BAB IV )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimah Kasih atas Kunjungan Anda...