Definisi Tabungan
Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat
lainya yang dapat dipersamakan dengan itu. Selain itu, tabungan juga sering diartikan
sebagai pendapatan suatu masyarakat yang tidak di belanjakan dan hanya disimpan
sebagai cadangan yang digunakan untuk berjaga-jaga dalam jangka pendek.
Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan
sebagai pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai untuk
pengeluaran pemerintah dan konsumsi. Dalam suatu negara, investasi domestik
dapat dibiayai oleh tabungan nasional dan pinjaman dari luar negeri. Total dana
yang tersedia untuk membiayai investasi (I) sama dengan tabungan nasional
(S+(T-G)) ditambah dengan pinjaman dari luar negeri (X-M). secara matematis
dapat dirumuskan :
I = S + (T-G) + (X-M)
…………………………..…….……….(1.1)
Namun untuk mengurangi ketergantungan suatu negara terhadap
bantuan dari pihak lain, tabungan nasional diutamakan sebagai sumber pembiayaan
investasi domestik. Secara garis besar, tabungan nasional diciptakan oleh tiga
pelaku, yaitu pemerintah, perusahaan dan rumah tangga.
Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan
dengan pengeluaran pemerintah. Tabungan perusahaan merupakan kelebihan
pendapatan (laba) yang tidak dibagikan kepada pemegang saham yang besarnya
dapat diketahui dari neraca perusahaan. Sedangkan tabungan rumah tangga
merupakan bagian dari pendapatan yang diterima rumah tangga yang tidak
dibelanjakanuntuk keperluan konsumsi. Secara matematis persamaan tabungan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Jika tabungan swasta adalah S = (Y-T)
– C dan
Tabungan pemerintah adalah (T-G), maka
Tabungan nasional = S + (T-G)
= (Y-T) – C +(T-G)
= Y – C - G ………………………….….……..(1.2)
dimana S adalah tabungan swasta
Y adalah pendapatan aggregat
T adalah pendapatan pajak netto
C adalah konsumsi
G adalah pengeluaran pemerintah
Jika T-G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami budget
surplus, dan sektor ini akan ditambahkan pada sektor swasta untuk menambah
sumber pembiayaan investasi. Namun jika T-G bernilai negatif berarti pemerintah
mengalami budget deficit, dan pemerintah harus meminjam dana dari pihak
lain.
• Tujuan Menabung adalah :
1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tabungan
Menurut ekonom klasik, seperti Adam Smith, tabungan merupakan
fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan pembayaran dari tidak
dilakukannya konsumsi, imbalan dari kesediaan untuk menunggu dan tidak
dilakukannya konsumsi dan pembayaran atas penggunaan dana. Oleh karena itu,
jika tingkat bunga naik, jumlah tabungan juga akan meningkat. Tingkat bunga
ditentukan dari titik keseimbangan antara tabungan dan investasi.
Alfred Marshall dari kaum neoklasik mengemukakan bahwa terdapat
faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi tabungan. Diantara
faktor-faktor ekonomi tersebut, dia menekankan pada tingkat bunga, walaupun
mungkin ada keadaan dimana tetap ada tabungan walaupun tungkat bunga negatif.
Menurut teori ‘Ricardian Equivalence’, peningkatan pada defisit
anggaran pemerintah akan menstimulasi tabungan swasta karena mereka
berekspektasi akan terjadi peningkatan pada kewajiban pajak mereka di masa yang
akan dating. Sebagai hasilnya, mereka akan mengurangi tingkat konsumsinya dan
meningkatkan tabungan. Tetapi teori ‘Ricardian Equivalence’ tidak dapat
digunakan di negara berkembang (Hadjimicheal et al 1995), karena diperlukan
adanya eksistensi pasar modal yang efisien, yang jarang ditemui pada
karakteristik negara-negara berkembang.
Selain tingkat bunga, pendapatan juga dikatakan sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi tabungan nasional.
Pendapat tersebut dikemukakan oleh J.M. Keynes dalam teorinya
mengenai kecenderungan untuk mengkonsumsi (propensity to consume) yang
secara eksplisit menghubungkan antara tabungan dan pendapatan. Keynes
menyatakan suatu fungsi konsumsi modern yang didasari oleh perilaku psikologis
modern, yaitu apabila terjadi peningkatan pada pendapatan riil, peningkatan
tersebut tidak digunakan seluruhnya untuk meningkatlkan konsumsi, tetapi dari
sisa pendapatan tersebut juga digunakan untuk menabung, hal ini dapat
dijelaskan dalam persamaan berikut :
S ≡ Y – C
………………………………………………..……….……..(1.3)
C = Ĉ + cY ; Ĉ > 0 ;0 < c
<1 span="">1>
Dimana : S = saving
Y = income
Ĉ = intercept; tingkat konsumsi
ketika pendapatan nol
c = marginal propensity to consume
Jika kedua persamaan (1.3) dan (1.4) atau disebut juga budget
constraint tersebut digabungkan, maka akan menjelaskan fungsi persamaan
tabungan. Fungsi persamaan tabungan sendiri menjelaskan hubungan tingkat
tabungan dan tingkat pendapatan. Dengan mensubstitusi persamaan konsumsi (1.3)
dengan persamaan budget constraint (1.4), maka kita akan mendapatkan
fungsi persamaan tabungan :
S ≡ Y – C = Y - Ĉ – cY = - Ĉ + (1-c)Y
………………..……….(1.5)
Dari persamaan (1.5) kita dapat melihat bahwa tabungan memiliki
hubungan positif dengan pendapatan karena marginal propensity to save, s =1
– c, adalah positif. Dengan kata lain, tabungan meningkat ketika
pendapatan meningkat.
The life-cycle permanent income theory of consumption and saving (Modigliani,1986) menjelaskan tentang pilihan bagaimana
memelihara standar hidup yang stabil dalam menghadapi perubahan pendapatan
dalam waktu hidup seseorang. Jadi, teori ini menjelaskan hubungan antara
pendapatan sepanjang waktu, konsumsi, dan tabungan. The life cycle hypothesis
melibatkan individu, untuk merencanakan perilaku konsumsi dan perilaku
tabungannya dalam jangka panjang dengan tujuan mengalokasikan konsumsinya
dengan cara terbaik untuk seluruh masa hidupnya.
Gambar
1.1 Lifetime Income, Consumption, Saving, and Wealth in the Life-Cycle Model
Keterangan : WR = wealth
YL = annual labor income
C = consumption
WL = working life
NL = number of years of life
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa konsumsi konstan sepanjang
waktu. Selama masa kerja (WL tahun), individu menabung dan mengumpulkan aset.
Pada akhir masa kerjanya, individu mulai menarik kembali aset-aset tersebut,
tidak menabung (dissaving / negative saving) pada masa sisa hidupnya (NL
– WL) sehingga aset tersebut akan bernilai nol pada akhir hidupnya.
Teori Moneter Keynes
Keynes dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment,
Interest and Money”, 1936 melakukan kritik terhadap teori Klasik. Menurut
keynes, mekanisme pasar tidak secara otomatis menciptakan Full Employment dalam
perekonomian. Oleh karena itu membutuhkan camput tangan pemerintah (investasi
yang besar) sebagaimana disampaikan dalam kumpulan kuliahnya di Oxford
University yang diterbikan ahun 1926 dengan judul ”The End of Laissez
Faire”, dalam bukunya dinyatakan ;
“I believe that some coordinate act of intelligent
judgement is required as to the scale on which it is desirable that the community
as a whole should save, to scale on which these savings should go abroad in the
form of foreign investments, and whether the present organization ot the
investment market distributes savings along the most nationally productive
channels. I do not think that these matter should be left entirely to the
chances of private judgement and privat profits, as they are at present”
A Tract on Monetary Reform merupakan
buku Keynes yang menegaskan pentingnya kebijakan stabilitas harga. Instabilitas
harga memiliki dampak yang berbeda terhadap tiga golongan masyarakat.
1. Investor, dirugikan pada sat terjadi inflasi (kenaikan harga)
2. Pengusaha, dirugikan saat terjadi deflasi
3. Penerima Upah, dirugikan saat terjadi deflasi
Oleh karena itu diperlukan kebijaksanaan tentang Stabilitas Harga oleh
pemrintah, karena stabilisasi tidak dapat dilakukan dalam sistim moneter saat
itu (standar emas).
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keynes membantah Klasik dimana S = I dalam keadan full employment. Menurut
Keynes, dalam kenyataan S ≠ I, dan keseimbangan pendapatan dpat tercapai
sebelum full employment.
Contoh Kasus :
Output Perusahaan (FE) Rp. 1.000,- juta (Y) dengan kasus sebagai berikut ;
1. Perusahaan
|
Menjual 800
|
Persediaan 200
|
Keinginan perusahaan tepat sama dengan keinginan Rumah Tangga
|
2. Konsumen / RT
|
Membeli 800
|
Tabungan 200
|
|
3. Konsumen / RT
|
Membeli 700
|
Tabungan 300
|
Keinginan tidak sama, bagaimana ?
|
Terhadap kasus no 3 di atas Klasik dan Keynes memiliki pendapat dan
penyelesaian yang berbeda ;
KLASIK
|
KEYNES
|
Keinginan menabung > investasi ð Output tdk terjual ð harga turun
sampai terjual habis ð Upah turun karena produksi berkurang dan buruh tidak
beredia menganggur ð Bunga turun karena S > I ð Tabungan turun &
konsumsi naik ð S = I dalam keadaan FE
|
Keinginan menabung > investasi ð Perusahaan mengurangi produksi ð
Output akan turun selama S>I, dan berhenti saat S=I ð Tercipta
keseimbangan baru dimana Yeq baru < Yeq lama
|
PINJAMAN THERESA
BalasHapusKami saat ini menyediakan pinjaman untuk taruhan Asia Tengah, Amerika, dunia liar
negara, dll. @ 2% Suku Bunga tanpa PENGENDALIAN KREDIT dari USD5000, hingga miliaran dolar selama 12-144 Bulan.
Remunerasi Pinjaman kami dimulai dalam 3 bulan setelah penerima menerima pinjaman pada hari persetujuan dan kami menawarkan variasi
pinjaman, termasuk:
* Konsolidasi hutang
* Pinjaman Bisnis
* Pinjaman pribadi
* Kredit Pemilikan Rumah
* Kredit Pembiayaan Mobil
✔. Daftar hitam bisa berlaku
✔. TANPA CHECK KREDIT
✔. Tinjauan hutang atau perintah pengadilan mungkin berlaku
✔.ETC dapat diterapkan.
Pinjaman Tunai Theresa Perusahaan ini adalah a
film pinjaman terdaftar dan resmi dan kami menawarkan pinjaman kepada semua warga yang masuk daftar hitam, TANPA PERIKSA KREDIT.
Ajukan sekarang dengan nomor ponsel Anda, nomor ID, nama lengkap, jumlah pinjaman dan periode pinjaman ke Email
: Theresaloancompany@gmail.com nomor kantor ++ 12817208403
Untuk kejelasan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami atau WhatsApp (+12817208403).
Salam Hormat,
Ada
Pengiklan Pinjaman (Pr),
Pinjaman theresa 📩